Sabtu, 14 Mei 2011

Total Quality Management



“MANAJEMEN OPERASIONAL”


Total Quality Management

TQM atau Total Quality Management (Bahasa Indonesia: manajemen kualitas total) adalah strategi manajemen yang ditujukan untuk menanamkan kesadaran kualitas pada semua proses dalam organisasi. Sesuai dengan definisi dari ISO, TQM adalah "suatu pendekatan manajemen untuk suatu organisasi yang terpusat pada kualitas, berdasarkan partisipasi semua anggotanya dan bertujuan untuk kesuksesan jangka panjang melalui kepuasan pelanggan serta memberi keuntungan untuk semua anggota dalam organisasi serta masyarakat."

Definisi pendeknya, TQM adalah costumer focus dan company-wide dengan melakukan :
·            aktifitas pendekatan sistem
·            aktifitas pendekatan ilmiah
sehingga untuk menjadi perusahaan yang terunggul sebuah perusahaan memberikan kepuasan konsumen melalui produk yang dihasilkan dan jasa kemudian hasilnya untuk meningkatkan unjuk kerja perusahaan.

Filosofi dasar dari TQM adalah "sebagai efek dari kepuasan konsumen, sebuah organisasi dapat mengalami kesuksesan."

Banyak yang beranggapan bahwa TQM berasal dari Jepang, mengingat konsep TQM banyak dipengaruhi perkembangan-perkembangan di Jepang. Kekalahan Jepang pada perang dunia II, membangkitkan budaya Jepang dalam membangun sistem kualitas modern. Hadirnya pakar kualitas W. Edward Deming di Jepang pada tahun 1950 membuat para ilmuwan dan insinyur Jepang lebih bersemangat dalam membangun dan memperbaiki sistem kualitas. Keberhasilan yang cukup pesat perusahaan Jepang di bidang kualitas men jadi perhatian perusahaan-perusahaan di negara maju lainnya. Perusahaan kelas dunia kemudian mempelajari apa yang pemah diraih oleh perusahaan Jepang dalam mengembangkan konsep kualitas. Hasil studi perusahaan-perusahaan industri kelas dunia ini menunjukkan bahwa keberhasilan perusahaan Jepang ini salah satunya menerapkan apa yang dikenal dengan Total Quality Management (TQM).

Total Quality Management adalah suatu cara untuk meningkatkan performansi secara terus menerus (continuous quality improvement) pada setiap level operasi atau proses, dalam area fungsional dari suatu organisasi dengan menggunakan semua sumber daya manusia dan modal yang tersedia dengan tujuan untuk memenuhi kepuasaan pelanggan.


Dengan demikian manajemen kualitas berorientasi kepada proses yang mengintegrasikan semua sumber daya manusia, pemasok-pemasok (SUpplier) dan para pelanggan (Costumer), di lingkungan perusahaan. Sehingga manajemen kulaitas merupakan kemampuan atau kapabilitas yang melekat dalam sumber daya manusia serta merupakan proses yang dapat dikontrol (controlled process) dan bukan suatu kebetulan belaka.

Berdasarkan ISO 8402 (Quality Vocabulary), Manajemen kualitas sebagai semua aktivitas dari fungsi manajemen secara keseluruhan yang menentukan kebijaksanaan kualitas, tujuan-tujuan dan tanggung jawab serta mengimplemantasikannya melalui alat-alat seperti :

1.      Perencanaan Kualitas (Quality Planning) adalah penetapan dan pengembangan tujuan dan kebutuhan untuk kualitas serta penerapan sistem kualitas.
2.      Pengendalian kualitas (Quality Control) adalah teknik-teknik dan aktivitas operasional yang digunakan untuk memenuhi persyaratan kualitas.
3.      Jaminan Kualitas (Quality Assurance) adalah semua tindakan terencana dan sistematik yang diimplementasikan dan didemontrasikan guna memberikan kepercayaan yang cukup bahwa produk akan memuaskan kebutuhan untuk kualitas tertentu.
4.      Peningkatan Kualitas (Quality Improvement) adalah tindakan-tindakan yang diambil guna meningkatkan nilai produk untuk pelanggan melalui peningkatan efektivitas dan efisiensi dari proses dan aktivitas melalui struktur organisasi.

Tokoh yang di kenal luas dalam TQM ini adalah Edward Deming. Beliau mengajarkan teknik-teknik pengendalian kualitas di U.S. War Department, serta mengajarkan mata kuliah mengenai kualitas kepada ilmuan, insinyur, dan eksekutif perusahaan Jepang. Berawal dari sinilah TQM berkembang pesat di negara Sakura ini.

Sejak pertengahan tahun 70-an, barang-barang manufaktur Jepang, seperti mobil dan produk-produk elektronika mulai mendominasi perdagangan dunia karena kualitas yang dihasilkan sudah melampaui kualitas yang dihasilkan pesaingnya dari Amerika dan Eropa.

Begitu pula dalam beberapa industri kunci, misal mesin industri, baja, otomotif, industri Barat mulai tergeser. Aspek perhatian atau penekanan Amerika sejak Perang Dunia II, yakni pada aspek kuantitas dan kurang memperhatikan kualitas menjadi penyebab kegagalan bersaing dengan perusahaan Jepang.

Tanggung jawab untuk manajemen kualitas ada pada semua level dari manajemen, tetapi harus dikendalikan oleh manajemen puncak (top management) dan implementasinya harus melibatkan semua anggota organisasi. Dalam era ini, keterlibatan manajemen puncak sangat besar dan menentukan dalam menjadikan kualitas untuk menempatkan perusahaan pada posisi kompetitif. System ini dapat didefinisikan sebagai system manajemen strategis dan integrative yang melibatkan semua manajer dan karyawan, serta menggunakan metode-metode kualitatif dan kuantitatif untuk memperbaiki secara berkesinambungan proses-proses organisasi agar dapat memenuhi dan melebihi kebutuhan, keinginan, dan harapan pelanggan.
TQM mencakup semua fungsi dalam manajemen. Desain, perencanaan, produksi, pemasaran, pengembangan sumber daya, pengelolaan keuangan yang baik, distribusi, dan pelayanan. Ukuran keberhasilan TQM merupakan kepuasan pelanggan, dan cara mencapainya terutama melalui desain system dan peningkatan terus-menerus. TQM pada prinsipnya adalah cara mengorganisasi dan mengerahkan seluruh organisasi, setiap departemen, setiap aktifitas, dan setiap individu untuk mencapai kualitas.

Salah satu cara terbaik dalam persaingan global adalah dengan menghasilkan suatu produk barang/jasa dengan kualitas terbaik. Kualitas terbaik akan diperoleh dengan melakukan upaya perbaikan secara terus-menerus terhadap kemampuan manusia, proses, lingkungan.

Penerapan TQM adalah hal yang sangat tepat agar dapat memperbaiki kemampuan unsur-unsur tersebut secara berkesinambungan. Penerapan TQM dapat memberikan beberapa manfaat utama, sebagai berikut. Dengan perbaikan kualitas berkesinambungan, perusahaan akan dapat memperbaiki posisi persaingan. Dengan posisi yang lebih baik akan meningkatkan pangsa pasar dan men-jamin harga yang lebih tinggi.

Hal ini akan memberikan peng-hasilan lebih tinggi dan secara otomatis laba yang diperoleh semakin meningkat. Upaya perbaikan kualitas akan menghasilkan peningkatan keluaran (out put) yang bebas dari kerusakan atau mengurangi produk yang cacat. Berkurangnya produk yang cacat berarti berkurang pula biaya operasi yang dikeluarkan perusahaan sehingga akan diperoleh laba yang semakin besar.

MANAJEMEN TEKNIK DAN INOVASI


                           ”MANAJEMEN OPERASIONAL”



MANAJEMEN TEKNIK DAN INOVASI

Manajemen teknologi merupakan sebuah kajian atau bahasan yang menghubungkan disiplin ilmu rekayasa / teknik, ilmu pengetahuan dan manajemen dalam menempatkan perencanaan, pengembangan dan implementasi kemampuan untuk membentuk dan menyelesaikan tujuan operasional dan strategis perusahaan. Jadi sebenarnya bukan semata berkaitan dengan kajian teknis, misalnya di lantai produksi. Tetapi juga mengenai bagaimana menciptakan atau membuat teknologi (sciences) dan pengelolaannya (manajemen) di sebuah organisasi. Maksud dari pengelolaan juga bukan berarti hanya pada takaran dimana bagaimana agar proses pembuatan teknologi itu berhasil, tetapi juga bagaimana implementasi kemanfaatannya terasa di perusahaan. Seperti dijelaskan dalam pengertian di atas, ada dua tujuan dari kajian atau ilmu manajemen teknologi. Yakni dipandang secara strategis dan operasional. Strategis maksudnya berada pada posisi manajemen menengah ke atas dalam perusahaan. Operasional berkaitan dengan teknis keilmuan teknologi.

Kajian Manajemen Teknologi dan Ruang Lingkup Manajemen Teknologi
Manajemen teknologi adalah ilmu yang menjembatani antara kajian manajemen, rekayasa / teknik dan ilmu pengetahuan (sciences). Manajemen teknologi merupakan pengerahan (deployment) upaya (sumber daya) secara efektif (multidisiplin) dalam perencanaan, pengembangan dan implementasi kemampuan teknologi untuk pencapaian tujuan strategik dan operasional organisasi. Jika dilihat dari segi tingkatan ukuran organisasinya adalah sebagai berikut :

v     Tingkat MAKRO
·         Satuan analisis: negara
·         Tujuan: pemfungsian teknologi dalam rangka meningkatkan kualitas hidup suatu bangsa
·         Sasaran: berbentuk kebijaksanaan pemerintah yang berlaku secara nasional

v     Tingkat MESO
·         Satuan analisis: sektor atau sub sektor ekonomi (sektor industri, sub sektor industri otomotif)
·         Instrumen manajemen: kebijaksanaan pemerintah atau kebijaksanaan suatu departemen atau kementrian yang berkaitan dengan sektor yang bersangkutan

v     Tingkat MIKRO
·         Satuan analisis: tingkat perusahaan
·         Kajian manajemen teknologi pada tingkat perusahaan tidak dapat dipisahkan dari masalah teknologi pada tingkat meso dan makro
·         Tujuan manajemen teknologi: menciptakan surplus melalui penciptaan dan pemfungsian teknologi

Untuk tetap berada di depan kurva global, bisnis Anda harus menggunakan aset orang untuk menjadi inovatif, bukan semata-mata mengandalkan pada cara-cara untuk mengurangi biaya. Efisiensi dapat ditingkatkan dengan awal proses yang melibatkan meningkatkan nilai pemegang saham sambil meletakkan praktik terbaik ke tempatnya, tetapi perusahaan tidak bisa mengandalkan metode ini saja. Ketika bisnis Anda satu-satunya permainan di kota yang menawarkan kreativitas dan inovasi manajemen dalam skala yang Anda berikan, maka Anda telah memenangkan bagian paling sulit dari yang cocok kompetitif. orang Anda adalah kunci untuk manajemen inovasi.

Dengan fokus pada menciptakan semangat kompetitif dalam tim Anda, adalah mungkin untuk menciptakan pengusaha yang oportunistik dengan tujuan untuk menjadi yang terbaik dalam cara mereka melakukan bisnis. Ini adalah kemampuan untuk terus menjadi kreatif dimana metode sebelumnya untuk meningkatkan arus kas dengan berfokus pada pengurangan biaya dan efisiensi skala tidak lagi cara terbaik untuk membuat tanda Anda dan berdiri di antara kerumunan. Dengan memonopoli pasar dan penyatuan bersama sumber daya dan aset tim Anda, hasil yang Anda syuting untuk yang diperoleh melalui manajemen inovasi.

Dalam rangka membangun sebuah organisasi yang inovatif dalam arti sebenarnya, budaya, visi dan proses merupakan komponen kunci sukses. Kriteria ini menciptakan urgensi orang-orang organisasi Anda untuk menjadi kreatif dan melihat masalah sebagai cara untuk menciptakan solusi. Manajemen harus mendorong karyawan untuk menjadi bagian dari proses pemecahan masalah, yang memungkinkan karyawan untuk menggunakan kreativitas mereka untuk pendekatan hambatan dan hasil produksi yang mengilhami dan memotivasi orang lain untuk melakukan hal yang sama. Membiarkan karyawan Anda untuk mengembangkan pola pikir kewirausahaan ketika datang untuk menciptakan solusi memberikan mereka rasa prestasi dan kepemilikan dalam produksi ide untuk manajemen inovasi.


Delapan langkah yang diperlukan dalam menciptakan sebuah bisnis kewirausahaan dan inovatif yang di depan kurva dalam manajemen inovasi. Langkah nomor satu adalah untuk menerapkan teknik untuk menarik keluar kreativitas karyawan. Nomor dua adalah kemampuan untuk memungkinkan karyawan untuk mengekspresikan diri mereka secara terbuka dan mengajukan pertanyaan. Nomor tiga adalah mulai melaksanakan proyek yang berhasil setelah hasil telah dianalisis. Nomor empat adalah untuk penghitungan dan menggabungkan ide-ide, pilih, meninjau dan menyaringnya. Nomor lima adalah untuk menetapkan tenggat waktu, pengukuran inovasi dan tujuan. Nomor enam adalah untuk menciptakan visi motivasi dan inspirasi bagi karyawan Anda untuk memahami. Langkah ketujuh adalah untuk memberdayakan karyawan Anda, tidak peduli apa tingkat mereka pada. Dan langkah kedelapan adalah untuk menciptakan model kerja proposal yang paling menjanjikan. Ini adalah cara terbaik untuk memotivasi karyawan untuk membuat produksi yang lebih baik.

Manajemen inovasi (management of innovation) didefinisikan sebagai proses menatakelola inovasi sehingga menghasilkan kesuksesan ekonomi yang diperoleh secara efisien dan efektif dengan memberdayakan seluruh sumberdaya perusahaan. Jika manajemen inovasi berkaitan dengan cara berinovasi yang menghasilkan sukses, tidak saja secara teknis dan komersial, tetapi juga secara ekonomi; inovasi manajemen (management innovation) dilihat sebagai salah satu bentuk inovasi. Inovasi manajemen didefinisikan sebagai perubahan cara menatakelola, dengan meninggalkan prinsip, proses, dan praktik manajemen tradisional atau bentuk dan disain organisasi tradisional—yang sudah tidak sesuai untuk memenuhi tuntutan dan kebutuhan perusahaan serta pihak-pihak di luar perusahaan (konsumen, pemasok, distributor, dan lain-lain). Premisnya, kesuksesan dalam manajemen inovasi membutuhkan terlebih dahulu kesuksesan dalam inovasi manajemen karena inovasi manajemen mengubah cara manajer bekerja (lihat Gary Hamel dalam Harvard Business Review Februari 2006).

Manajer mengubah cara-cara yang biasanya mereka lakukan: mulai dari cara menentukan sasaran perusahaan atau organisasi dan rencana pencapaian sasaran; memotivasi karyawan; mengkoordinasi dan mengevaluasi kegiatan; mengakumulasi dan mengalokasikan sumberdaya; memperoleh dan menerapkan pengetahuan; membangun dan memelihara relasi; mengidentifikasikan dan mengembangkan bakat; sampai dengan cara memahami dan menyeimbangkan permintaan berbagai pihak di luar perusahaan. Misal: bila sebelumnya manajer menentukan sasaran organisasi dengan pendekatan formal dan top-down dalam implementasinya, sekarang berubah menggunakan pendekatan partisipatif, mengikutsertakan anggota-anggota organisasi lainnya dan mengundang inisiatif mereka dalam memformulasikan sasaran dan rencana pencapaiannya. Kalau sebelumnya manajer cenderung memakai gaya instruksi atau telling saat meminta anggota untuk melakukan sesuatu dan mencapai target organisasi, sekarang berubah menggunakan gaya bertanya dan coaching.



Perubahan cara menatakelola, dengan meninggalkan prinsip, proses, dan praktik manajemen tradisional atau bentuk dan disain organisasi tradisional yang sudah tidak sesuai untuk memenuhi tuntutan dan kebutuhan perusahaan serta pihak-pihak di luar perusahaan (konsumen, pemasok, distributor, dan lain-lain) :

Cara Kerja Manager :

1. Menentukan sasaran perusahaan atau organisasi dan rencana pencapaian sasaran;
2. Memotivasi karyawan;
3. Mengkoordinasi dan mengevaluasi kegiatan;
4. Mengakumulasi dan mengalokasikan sumberdaya;
5. Mmemperoleh dan menerapkan pengetahuan;
6. Membangun dan memelihara relasi;
7. Mengidentifikasikan dan mengembangkan bakat;
8. Memahami dan menyeimbangkan permintaan berbagai pihak di luar perusahaan.

8 Jurus Menjalankan Manajemen Inovasi :

1. Melakukan analisa secara mendalam mengenai bisnis dan posisi perusahaan di pasar/industry.
2. Melakukan evaluasi kemampuan internal melalui analisis model bisnis, jasa/produk dan proses bisnis.
3. Melakukan asesmen terhadap strategi kompetisi dan kesempatan yang mungkin terjadi dari "guncangan" (disruptive opportunities).
4. Mengidentifikasi area-area dari bisnis perusahaan yang bisa terkena dampak dari "guncangan" tersebut di atas.
5. Memotivasi tim dan berpikir secara kreatif.
6. Mendesain proses untuk menyalurkan ide-ide inovatif.
7. Mengetahui kapan sebuah ide bisa ditindaklanjuti menjadi sebuah proyek.
8. Komitmen untuk menindaklanjuti rencana yang sudah disepakati bersama.

Model Inovasi Manajemen
·         Pengelolaan berbasis sains “General Electric”
·         Pengalokasian kapital “Dupont”
·         Kebijakan yang arif kepada setiap karyawan “Toyota”
·         Membangun konsorsium global. “Visa”